Tugas 3
Sistem Keamanan Komputer
Untuk penjelasan lebih lengkap silakan donwload file pada link dibawah ini :
http://downloads.ziddu.com/download/23843928/Tugas-Softkill-3.pdf.html
Pencinta Mesin
Selasa, 17 Juni 2014
TUGAS 4
PROTOKOL INTERNET
1. DEFINISI PROTOKOL INTERNET
2. MACAM-MACAM / JENIS-JENIS PROTOKOL INTERNET
*TCP
*WIREKS APLICATION PROTOKOL
*WORD WIRE WEB (WWW)
3. KESIMPULAN DAN DAFTAR PROTOKOL
Untuk penjelasan lebih lengkap silakan donwload file pada link dibawah ini :
http://downloads.ziddu.com/download/23843902/Tugas-Softkill-3.pdf.html
Selasa, 22 April 2014
Elemen-elemen Multimedia
Elemen-elemen Multimedia
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Definisi Multimedia
BAB II ELEMEN-ELEMEN MULTIMEDIA
2.1 Teks
2.2 Grafik/ Gambar
2.3 Audio/ Suara
2.4 Video
2.5 Spesial Efek
2.6 Animasi
2.7 Interaktifitas
BAB III KESIMPULAN
Untuk penjelasan lebih lengkap silakan donwload file pada link dibawah ini :
http://downloads.ziddu.com/download/23703713/TUGAS-SOFTSKILL-2.pdf.html
Senin, 21 April 2014
PERANGKAT (MEDIA) PEMBUATAN APLIKASI MULTIMEDIA
PERANGKAT (MEDIA) PEMBUATAN
APLIKASI
MULTIMEDIA
1.1
Perangkat Keras
Perangkat
keras komputer adalah semua bagian fisik komputer, dan
dibedakan dengan data
yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di
dalamnya, dan dibedakan
dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan
instruksi untuk
perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.
Batasan antara
perangkat keras dan perangkat lunak akan sedikit buram kalau kita
berbicara mengenai
firmware, karena firmware ini adalah perangkat lunak yang
"dibuat" ke
dalam perangkat keras. Firmware ini merupakan wilayah dari bidang
ilmu komputer dan
teknik komputer, yang jarang dikenal oleh pengguna umum.
1.
Mainboard/Motherboard
Mainboard/Motherboard
atau dalam bahasa Indonesianya (Papan induk)
adalah elemen utama
dalam sebuah Komputer, dimana motherboard
merupakan tempat
melekatnya berbagai alat-alat untuk membuat suatu
komputer.
Fungsi
Motherboard adalah sebagai alat yang berguna
melekatkan atau
tempat melekatnya
berbagai komponen elektronik penting dari sistem
komputer, motherboard
berisi sub-sistem penting seperti prosesor.
2.
RAM (Random Access Memory)
RAM
(Random Access Memory) adalah tempat penyimpanan data jangka
pendek/sementara, yang
membuat perangkat lunak yang dijalankan yang
kemudian akan tersimpan
untuk sementara waktu sehingga komputer yang
sementara berjalan
tidak perlu selalu mengakses hard disk untuk mencari data
yang diperlukan. Jumlah
RAM yang lebih besar akan membantu kecepatan PC
3.
ROM (Read Only Memory)
ROM
(Read Only Memory) adalah istilah dalam media penyimpanan data
(Data Storage) pada
komputer dimana Fungsi dari ROM ini adalah salah satu
jenis memori yang
terdapat di dalam Komputer yang menyimpan data aplikasi dalam jangka
panjang/sifatnya permanen, atau dalam arti kata program / data
yang tersimpan di dalam
ROM ini tidak akan mudah hilang ataupun berubah
walaupun aliran listrik
di matikan.
4.
AGP/VGA (Accelerated Graphis Port / Video Graphic Array)
Accelerated
Graphics Port adalah adalah sebuah peralatan yang dikhususkan
sebagai alat pendukung
kekuatan grafis Komputer yang kinerjanya untuk
menampilkan visual pada
komputer. AGP/VGA terbagi dalam 2 jenis yaitu
VGA/AGP Onboard dan VGA/AGP
Expansion.
5.
Processor
Istilah
Processor terkadang sering disebut juga sebagai otak sebuah komputer
yang bertugas sebagai
pusat kendali Komputer yang dimana prosesor
didukung oleh
kompunen-komponen lain. Prosesor adalah sebuah IC yang
bertugas mengontrol
kinerja sebuah sistem komputer secara keseluruhan.
6.
Hardisk
Hard
Disk atau yang dikenal dengan istilah HDD (Hard Disc Drive ) adalah
sebuah komponen
hardware dalam sebuah komputer yang berfungsi
menyimpan data sekunder
didalam suatu komputer.
7.
CD-Rom / DVD-ROM (CompactDisc/Digital Versatile Disc)
CD-ROM
atau DVD-ROM adalah adalah sebuah alat/komponen hardware
komputer yang bertugas
membaca data didalam CD-R/DVD-R.
8.
Modem
Modem
atau dalam istilahnya Modulator Demodulator merupakan alat
komunikasi dua arah
yang komponennya adalah emulator dan demulator.
Emulator berfungsi
sebagai jembatan yang mengubah sinyal informasi
menjadi sinyal pembawa
(carrier) dan dapat dikirimkam yang kemudian
diterima oleh demolutor
untuk diterjemahkan dari sinyal pembawa menjadi
sinyal informasi,
sehingga informasi/data/pesan dapat diterima secara baik
oleh penerima.
1.2 Sound Card
Kartu
suara (Sound Card) adalah suatu perangkat keras komputer yang
digunakan untuk
mengeluarkan suara dan merekam suara. Pada awalnya, Sound
Card hanyalah sebagai
pelengkap dari komputer. Namun sekarang, sound card
adalah perangkat wajib
di setiap komputer. Dilihat dari cara pemasangannya,
sound card dibagi 3:
Ø Sound
Card Onboard, yaitu sound card yang menempel langsung pada
motherboard
komputer.
Ø Soundcard
External, adalah sound card yang penggunaannya
disambungkan
ke komputer melalui port eksternal, seperti USB atau
FireWire
1.2.1
Sound Blaster Live
Salah satu contoh sound
card yang terbilang sangat sukses di pasaran
indonesia adalah Sound
Blaster, dari Creative Labs.
Untuk memainkan musik
MIDI, pada awalnya menggunakan teknologi FM
Synthesis, namun
sekarang sudah menggunakan Wavetable Synthesis Sedangkan
untuk urusan digital
audio, yang dulunya hanyalah 2 kanal (stereo), sekarang
sudah menggunakan 4
atau lebih kanal suara (Surround). Kualitas nya pun sudah
meningkat dari 8 bit,
16 bit, 24 bit, 32 bit, bahkan sampai sekarang sudah 64 bit.
1.2.2
Cara Kerja :
Ketika anda
mendengarkan suara dari sound card,data digital suara yang berupa
waveform .wav atau mp3
dikirim ke sound card. Data digital ini di proses oleh
DSP (Digital Signal
processing : Pengolah signal digital) bekerja dengan DAC
(Digital Analog
Converter :Konversi digital ke Analog ). Mengubah sinyal digital
menjadi sinyal analog,
yang kemudian sinyal analog diperkuat dan dikeluarkan
melalui speaker.
Ketika anda merekam
suara lewat microphone. suara anda yang berupa analog
diolah oleh DSP, dalam
mode ADC ( Analog Digital Converter : Konversi analog
ke digital). Mengubah
sinyal analog menjadi sinyal digital yang berkelanjutan.
Sinyal digital ini
simpan dalam format waveform table atau biasa ditulis Wav
(wave) dalam disk atau
dikompresi menjadi bentuk lain seperti mp3
1.3
CD-ROM
CD-ROM (dieja
/ˌsiːˌdiːˈrɒm/, merupakan akronim dari compact disc
read-only memory,
bahasa Indonesia: CD Memori Baca-Saja) adalah sebuah
cakram padat dari jenis
cakram optik (optical disc) yang dapat menyimpan data.
Ukuran data yang dapat
disimpan saat ini bisa mencapai 700MB atau 700 juta
bita.CD-ROM bersifat
"baca-saja" (hanya dapat dibaca, dan tidak dapat ditulisi).
Untuk dapat membaca isi
CD-ROM, alat utama yang diperlukan adalah kandar
CD. Perkembangan CD-ROM
terkini memungkinkan CD dapat ditulisi berulang
kali (Re-Write/RW) yang
lebih dikenal dengan nama CD-RW.
1.4 Scanner
Pemindai (bahasa
Inggris: scanner) merupakan suatu alat yang digunakan untuk
memindai suatu bentuk
maupun sifat benda, seperti dokumen, foto, gelombang,
suhu dan lain-lain.
Hasil pemindaian itu pada umumnya akan ditransformasikan
ke dalam komputer
sebagai data digital. Terdapat beberapa jenis pemindai
bergantung pada
kegunaan dan cara kerjanya, antara lain:
ü pemindai
gambar
ü pemindai
barcode
ü pemindai
sinar-X
ü pemindai
cek
ü pemindai
logam
ü pemindai
Optical Mark Reader (OMR)
ü pemindai
3 Dimensi
Di antara jenis-jenis
pemindai tersebut, pemindai gambar adalah yang paling
sering disebut sebagai
pemindai.
Seperti halnya pada
pemindai OMR, pemindai gambar juga dapat digunakan
sebagai pemindai LJK.
Agar hal tersebut dapat tercapai, dibutuhkan perangkat
lunak dengan teknologi
Digital Mark Reader (DMR).
Bila dikelompokkan
berdasarkan cara memasukkan kertas, pemindai gambar
terdiri atas 2 jenis,
yaitu:
1. Flatbed
Pada
pemindai gambar Flatbed, kertas diletakkan di atas kaca pemindai,
kemudian lampu dan
sensor pemindai akan bergerak menyusuri kertas tersebut
untuk memperoleh gambarnya.
2. Automatic Document Feeder (ADF)
Pada
pemindai gambar Automatic Document Feeder (ADF), kertas diletakkan
pada baki/tray, lalu
satu per satu kertas akan dimasukkan oleh bagian mekanik
pemindai dengan adanya
pad assy dan roller. Pada saat kertas bergerak di atas
lampu pemindai, sensor
pemindai bekerja untuk memperoleh gambar yang merepresentasikan kertas
tersebut. Keunggulan pemindai Automatic
Document Feeder (ADF)
adalah:
v kecepatannya
tinggi, dapat mencapai > 10.000 lembar per jam
v dapat
membaca dua sisi kertas sekaligus pada saat yang bersamaan
v dengan
imprinter, pemindai dapat memberikan tanda pada
lembaran
yang telah dipindai
v sangat
tepat dipasangkan dengan perangkat lunak berteknologi
Digital
Mark Reader serta untuk pengarsipan dan manajemen
dokumen
1.5
Perangkat Lunak
Perangkat
lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan
secara digital,
termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai
informasi yang bisa
dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian
sistem komputer yang
tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan
perangkat keras
komputer.
Di bawah ini ada
beberapa contoh macam perangkat lunak, yaitu:
§ Perangkat
lunak aplikasi (application software) seperti pengolah kata,
lembar
tabel hitung, pemutar media, dan paket aplikasi perkantoran seperti
OpenOffice.org.
§ Sistem
operasi (operating system) misalnya Ubuntu.
§ Perkakas
pengembangan perangkat lunak (software development tool)
seperti
Kompilator untuk bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti
Pascal
dan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa rakitan.
§ Pengendali
perangkat keras (device driver) yaitu penghubung antara
perangkat
perangkat keras pembantu dan komputer adalah software yang
banyak
dipakai di swalayan dan juga sekolah, yaitu penggunaan barcode
scanner
pada aplikasi database lainnya.[4]
§ Perangkat
lunak menetap (firmware) seperti yang dipasang dalam jam
tangan
digital dan pengendali jarak jauh.
§ Perangkat
lunak bebas (free 'libre' software) dan Perangkat lunak sumber
terbuka
(open source software)
§ Perangkat
lunak gratis (freeware)
§ Perangkat
lunak uji coba (shareware / 'trialware)
§ Perangkat
lunak perusak (malware)
1.6 Voip
Voice
over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony
atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh
melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui
jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog
telepon biasa. Definisi VoIP adalah suara yang dikirim melalui protokol
internet (IP). Voice over IP telah diimplementasikan dalam berbagai macam jalan
menggunakan hak milik dan standar serta protokol terbuka. Contoh protokol jaringan
yang digunakan untuk mengimplementasikan VoIP meliputi:
H.323
Media Gateway Control Protocol (MGCP)
Session Initiation Protocol (SIP)
Real-time Transport Protocol (RTP)
Session Description Protocol (SDP)
Inter-Asterisk eXchange (IAX)
Protokol H.323 adalah
salah satu dari Protokol VoIP yang penerapannya
ditemukan secara luas
untuk lalulintas jarak jauh, seperti layanan Jaringan Area
Lokal (LAN). Namun,
karena perkembangan baru, protokol yang lebih kompleks
seperti MGCP dan SIP,
H.323 penyebaran semakin terbatas untuk membawa jarak
jauh yang ada lalu
lintas jaringan. Secara khusus, Session Initiation Protocol (SIP)
telah mendapatkan
penetrasi pasar luas VoIP. Sebuah implementasi milik penting adalah protokol
Skype, yang sebagian
didasarkan pada
prinsip-prinsip peer-to-peer (P2P) jaringan.
Senin, 02 Desember 2013
Hak Cpta
Sejarah hak cipta
Konsep hak cipta di Indonesia merupakan terjemahan dari konsep copyright dalam bahasa Inggris (secara harafiah artinya "hak salin"). Copyright ini diciptakan sejalan dengan penemuan mesin cetak. Sebelum penemuan mesin ini oleh Gutenberg, proses untuk membuat salinan dari sebuah karya tulisan memerlukan tenaga dan biaya yang hampir sama dengan proses pembuatan karya aslinya. Sehingga, kemungkinan besar para penerbitlah, bukan para pengarang, yang pertama kali meminta perlindungan hukumterhadap karya cetak yang dapat disalin.
Awalnya, hak monopoli tersebut diberikan langsung kepada penerbit untuk menjual karya cetak. Baru ketika peraturan hukum tentang copyright mulai diundangkan pada tahun 1710dengan Statute of Anne di Inggris, hak tersebut diberikan ke pengarang, bukan penerbit. Peraturan tersebut juga mencakup perlindungan kepada konsumen yang menjamin bahwa penerbit tidak dapat mengatur penggunaan karya cetak tersebut setelah transaksi jual beli berlangsung. Selain itu, peraturan tersebut juga mengatur masa berlaku hak eksklusif bagi pemegang copyright, yaitu selama 28 tahun, yang kemudian setelah itu karya tersebut menjadi milik umum.
Berne Convention for the Protection of Artistic and Literary Works ("Konvensi Bern tentang Perlindungan Karya Seni dan Sastra" atau "Konvensi Bern") pada tahun 1886 adalah yang pertama kali mengatur masalah copyright antara negara-negara berdaulat. Dalam konvensi ini, copyright diberikan secara otomatis kepada karya cipta, dan pengarang tidak harus mendaftarkan karyanya untuk mendapatkan copyright. Segera setelah sebuah karya dicetak atau disimpan dalam satu media, si pengarang otomatis mendapatkan hak eksklusif copyright terhadap karya tersebut dan juga terhadap karya derivatifnya, hingga si pengarang secara eksplisit menyatakan sebaliknya atau hingga masa berlaku copyright tersebut selesai. (Nara Sumber dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_cipta)
Sejarah hak cipta di Indonesia
Pada tahun 1958, Perdana Menteri Djuanda menyatakan Indonesia keluar dari Konvensi Bern agar para intelektual Indonesia bisa memanfaatkan hasil karya, cipta, dan karsa bangsa asing tanpa harus membayar royalti.
Pada tahun 1982, Pemerintah Indonesia mencabut pengaturan tentang hak cipta berdasarkan Auteurswet 1912 Staatsblad Nomor 600 tahun 1912 dan menetapkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta, yang merupakan undang-undang hak cipta yang pertama di Indonesia[1]. Undang-undang tersebut kemudian diubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987, Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997, dan pada akhirnya dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 yang kini berlaku.
Perubahan undang-undang tersebut juga tak lepas dari peran Indonesia dalam pergaulan antarnegara. Pada tahun 1994, pemerintah meratifikasi pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization – WTO), yang mencakup pula Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Propertyrights - TRIPs ("Persetujuan tentang Aspek-aspek Dagang Hak Kekayaan Intelektual"). Ratifikasi tersebut diwujudkan dalam bentuk Undang-undang Nomor 7 Tahun 1994. Pada tahun 1997, pemerintah meratifikasi kembaliKonvensi Bern melalui Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1997 dan juga meratifikasi World Intellectual Property Organization Copyrights Treaty ("Perjanjian Hak Cipta WIPO") melalui Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 1997. (Nara Sumber dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_cipta)
Hak cipta (lambang internasional: ©, Unicode: U+00A9) adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.
Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau "ciptaan". Ciptaan tersebut dapat mencakup puisi, drama, serta karya tulis lainnya, film, karya-karya koreografis (tari, balet, dan sebagainya), komposisi musik, rekaman suara, lukisan, gambar, patung, foto, perangkat lunak komputer, siaran radio dan televisi, dan (dalam yurisdiksi tertentu) desain industri.
Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, namun hak cipta berbeda secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti paten, yang memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak cipta bukan merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu, melainkan hak untuk mencegah orang lain yang melakukannya.
Hukum yang mengatur hak cipta biasanya hanya mencakup ciptaan yang berupa perwujudan suatu gagasan tertentu dan tidak mencakup gagasan umum, konsep, fakta, gaya, atau teknik yang mungkin terwujud atau terwakili di dalam ciptaan tersebut. Sebagai contoh, hak cipta yang berkaitan dengan tokoh kartun Miki Tikus melarang pihak yang tidak berhak menyebarkan salinan kartun tersebut atau menciptakan karya yang meniru tokoh tikus tertentu ciptaan Walt Disney tersebut, namun tidak melarang penciptaan atau karya seni lain mengenai tokoh tikus secara umum.
Di Indonesia, masalah hak cipta diatur dalam Undang-undang Hak Cipta, yaitu, yang berlaku saat ini, Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002. Dalam undang-undang tersebut, pengertian hak cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1). (Nara Sumber dari: https://www.google.com/search?newwindow=1&biw=1024&bih=629&q=hak+cipta&oq=hak+cipta&gs_l=serp.3...13797780.13799481.0.13800604.9.8.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1c.1.32.serp..9.0.0.4DWs58FFKGc)
Minggu, 30 Juni 2013
I
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) / K3 PENDAHULUAN
Standard Operating Procedure (SOP) adalah satu set instruksi tertulis yang
mendokumentasikan kegiatan atau proses rutin dalam suatu organisasi (EPA,2001).
Pengembangan dan penggunaan SOP merupakan salah satu faktor kesuksesan sistem
kualitas, dimana SOP menyediakan informasi untuk melakukan suatu pekerjaan
dengan benar bagi tiap personil, dan mempermudah dalam menerapkan kekonsistenan
dalam kualitas dan integritas suatu produk atau hasil akhir.
SOP
dibuat bukan bertujuan untuk menduplikasikan informasi teknis atau menunjukkan
instruksi per langkah dalam melakukan suatu pekerjaan (FEMA, 1999). Untuk
pengetahuan dan keterampilan dari seorang personil dalam melakukan suatu
pekerjaan tertentu dituliskan dalam Protokol Teknis dan Pelatihan Profesional.
Sedangkan SOP mendeskripsikan pertimbangan yang saling berhubungan seperti:
keselamatan kerja, penggunaan bahan baku, pengoperasian mesin, hak dan tanggung
jawab personil, koordinasi dengan departemen lainnya, persyaratan laporan, dan
sebagainya. Dengan kata lain, SOP tidak mendeskripsikan bagaimana cara
melakukan pekerjaan (keterampilan teknis), akan tetapi SOP mendeskripsikan
peranan departemen dalam melakukan suatu pekerjaan (petunjuk prosedur).
II. Standard Operating Procedure (SOP)
1 Definisi SOP.
SOP merupakan suatu standar/ pedoman tertulis yang
dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai
tujuan organisasi. Atau dengan kata lain, SOP adalah tatacara atau tahapan yang
dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja
tertentu.
2 Fungsi Dan Manfaat Standard
Operating Procedure (SOP). Pembuatan SOP memiliki beberapa fungsi dan
manfaat dalam perusahaan yang akan dijabarkan sebagai berikut: (Grusenmeyer,
n.d.)
a. SOP memastikan bahwa perusahaan memiliki proses konstan
yang memenuhi standar dan semua personil mengenal proses tersebut.
b. Dengan adanya SOP, proses akan selalu ditinjau dan
diperbaharui berdasarkan dasar yang sudah ada.
c. SOP menjamin bahwa audit yang dilakukan oleh Biro
Konsultan atau sponsor tidak akan menghasilkan penemuan yang merugikan
perusahaan, dan juga dapat memberi perusahaan suatu perlindungan yang legal.
d. SOP dapat mengurangi perbedaan dalam sistem, dimana
perbedaan tersebut merupakan kendala dalam efisiensi produksi dan pengontrolan
kualitas.
e. SOP dapat membantu dalam pelatihan personil baru sebagai
sumber referensi bagi pelatih personil.
f. SOP dapat mempermudah dalam melakukan pelatihan silang,
dimana pelatihan silang melatih personil dalam melakukan pekerjaan di
departemen lain, dengan kata lain di luar departemen asalnya.
g. SOP dapat membantu dalam melakukan evaluasi terhadap
performansi personil dan proses yang dilakukan.
3.
Format Standard Operating
Procedure (SOP)
Ada beberapa format yang dapat dipilih dalam menulis SOP
supaya mudah dibaca dan membantu dalam melakukan pekerjaan (Stup, 2001). Untuk
memilih format yang akan digunakan, ada dua faktor yang perlu diperhatikan
dalam hal ini, antara lain:
a. Pertama, berapa banyak keputusan yang dibutuhkan dalam
prosedur?
b.
Kedua, berapa banyak langkah proses yang ada dalam prosedur?
ü
Berdasarkan kedua faktor di atas,
dapat ditentukan format penulisan SOP, antara lain:
a. Untuk prosedur yang pendek dan membutuhkan
keputusan yang sedikit dapat ditulis dengan format sederhana.
b. Untuk prosedur yang panjang dan terdiri dari sepuluh
langkah lebih dengan keputusan yang
sedikit dapat ditulis dengan format hirarki atau grafis.
c. Untuk prosedur
yang membutuhkan banyak keputusan dapat ditulis dengan format flowchart.
ü Untuk lebih memudahkan penentuan, dapat dilihat tabel di
bawah ini untuk memudahkan dalam menentukan format untuk penulisan SOP.
Kriteria
Format Standard Operating Procedure
Banyak keputusan?
|
Lebih
dari sepuluh langkah?
|
Format
SOP terbaik
|
Tidak
|
Tidak
|
Format Sederhana
|
Tidak
|
Ya
|
Format Hirarki atau Grafis
|
Ya
|
Tidak
|
Flowchart
|
Ya
|
Ya
|
Flowchart
|
Sumber:
Richard Stup, Standard Operating Procedures: A Writing Guide (Dairy
Alliance, Penn State University, 2001) figure
http://dairyalliance.psu.edu/pdf/ud011.pdf (telah diolah kembali)
3.1
Format Sederhana
Format
ini lebih cocok digunakan apabila prosedur yang akan ditulis dalam SOP tidak
lebih dari sepuluh langkah dan keputusan yang di dalamnya sedikit (maksimal
dua). Penulisan untuk format ini menggunakan satu kalimat untuk per langkah. Di
bawah ini adalah satu contoh SOP dengan format sederhana:
Environmental
Protection Agency
SOP
Sampling Air Sungai
Oleh
Staff EPA
|
1. Tentukan metode sampling
beserta peralatan testing yang dibutuhkan.
2. Ambil sampling secukupnya dan
peralatan testing.
3. Bersihkan peralatan testing
sebelum digunakan, dan pastikan peralatan
tersebut dapat bekerja dengan
baik.
4. Testing hasil pengambilan
sampling.
|
Contoh
Standar Operating Pocedure Dengan Format Sederhana Sumber: EPA (2001, March).
Guidance for Preparing Standard Operating Procedures (SOPs). (Office of
Environmental Information) appendix A.
http://www.epa.gov/QUALITY/qs-docs/g6-final.pdf
(telah diolah kembali)
3.2 Format
Hirarki
Format
ini menggunakan kalimat disertai dengan sub kalimat untuk menjelaskan lebih
detil suatu langkah sehingga memudahkan pembaca dalam memahami SOP. Format ini
cocok untuk digunakan apabila prosedur yang akan ditulis dalam SOP lebih dari
sepuluh langkah dan keputusan yang di dalamnya sedikit (maksimal dua). Di bawah
ini adalah satu contoh SOP dengan format hirarki:
Clarity
Farm
SOP
Pengecekan Susu Sapi Perah
Oleh
Staff Parlor
|
1. Bersihkan kotoran dan debu dari
ambing sapi.
a. Gunakan sarung tangan untuk
membersihkan kotoran dan debu.
b. Gunakan kertas pembersih untuk
mengeringkan ambing jika basah.
2. Perah empat ambing sapi ke
mangkok perah.
a. Perah hingga susu memenuhi 3/4
volume mangkok tersebut.
3. Lakukan pengecekan untuk susu
abnormal.
a. Hasil susu perahan dipindah ke
mangkok hitam.
b. Jika terlihat susu pada mangkok
hitam terlihat warna kemerahan dan
butiran maka dinyatakan abnormal.
4. Ulangi langkah 1, 2, dan 3
untuk sapi berikutnya.
|
Contoh Standard Operating Procedure Dengan Format Hirarki
Sumber: Richard Stup, Standard
Operating Procedures: A Writing Guide (Dairy Alliance, Penn State
University, 2001) figure 4.
http://dairyalliance.psu.edu/
pdf/ud011.pdf (telah diolah kembali)
3.3 Format
Grafis
Jika
prosedur yang akan ditulis memiliki proses yang panjang, lebih baik menggunakan
format grafis. Format grafis mempersingkat proses yang panjang menjadi sub
proses pendek yang hanya terdiri beberapa langkah dengan gambar atau simbol.
Format ini cocok digunakan apabila prosedur yang akan ditulis dalam SOP terdiri
lebih dari sepuluh langkah dan keputusan yang di dalamnya sedikit (maksimal
dua). Di bawah ini adalah satu contoh SOP dengan format grafis:
3.4
Format Flowchart
Prosedur
yang memiliki banyak keputusan dapat dipresentasikan dalam flowchart. Flowchart
adalah salah satu cara untuk menampilkan langkah-langkah logis dalam proses
pengambilan keputusan. Sebuah flowchart akan memudahkan untuk
mengarahkan personil yang membacanya untuk mengikuti logika dalam pengambilan
keputusan dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai hasil. Format ini
cocok digunakan apabila prosedur yang akan ditulis dalam SOP terdiri lebih dari
sepuluh langkah dan keputusan yang di dalamnya banyak (minimal tiga). Di bawah
ini adalah satu contoh SOP dengan format flowchart:
4. Penulisan
Standard Operating Procedure (SOP)
Dalam
penulisan SOP yang harus diperhatikan adalah bagaimana SOP dapat dengan mudah
dipahami bagi pembacanya. Pada sub bab berikut akan dijelaskan bagaimana cara
menulis SOP yang jelas dan efisien, mulai dari persiapan SOP yang akan dibuat,
pembuatan deskripsi dari SOP hingga penulisan isi dari SOP.
4.1
Persiapan Penulisan Standard
Operating Procedure (SOP)
Persiapan
penulisan SOP yang terencana akan mengurangi kesulitan dalam proses penulisan
dan membuat proses menjadi efisien dan efektif (Developing, 2003).
Dengan menggunakan lima langkah sebagai berikut, akan memudahkan dalam
melakukan persiapan penulisan SOP:
a. Identifikasi letak permasalahan yang penting di area yang
prosesnya akanditulis dalam SOP.
b. Menggunakan daftar untuk memprioritaskan area mana yang
perlu diperhatikan terlebih dahulu. · Di area mana yang membutuhkan
pengendalian?
· Di area mana yang paling berpengaruh pada proses?
· Di area mana yang mampu membangun kesuksesan di proses
awal sehingga dapat menimbulkan semangat dalam penulisan?
c. Fokus pada area yang diprioritaskan paling atas dalam
daftar pada langkah sebelumnya, identifikasi semua proses, fungsi atau operasi
yang terjadi di dalam tiap area.
d. Mengelompokkan dan melakukan kombinasi atau pembagian
lebih jauh untuk semua proses dan fungsi yang penting dalam tiap area. Lalu
prioritaskan proses dan fungsi tersebut dalam pembuatan SOP.
e. Identifikasi individu yang terbaik dalam memimpin
pembuatan SOP dan membentuk tim yang terdiri dari karyawan, manajer, konsultan,
dan orang yang memiliki keahlian dalam pembuatan SOP.
4.2
Penulisan Deskripsi Standard
Operating Procedure (SOP)
Dalam
berbagai format SOP, beberapa hal selalu dicantumkan dalam tiap SOP yaitu
manual atau deskripsi awal SOP. Manual atau deskripsi awal dalam SOP dapat
membantu pembaca untuk memahami garis besar SOP. Tiap manual atau deskripsi
awal SOP disertai dengan elemen-elemen umum sebagai berikut:
a. Sistem penomoran: Penting untuk referensi, penggunaan,
dan mengintegrasi SOP pada manual secara keseluruhan.
b. Tanggal efektif: Tanggal di mana SOP secara resmi
diterapkan di lapangan. Tanggal ini berbeda dengan tanggal pembuatan.
c. Tanggal kadaluwarsa atau revisi: Penting untuk menjamin
validitas dari SOP dengan membuat tanggal untuk revisi secara periodik, jika
diperlukan.
d.
Judul SOP.
e. Tujuan atau
pernyataan rasional: Mendeskripsikan tujuan dari SOP, kenapa dibutuhkan, dan
apa yang ingin diraih.
f. Tanda tangan pengesah: Membuktikan bahwa SOP telah dibuat
dengan benar, ditinjau, dan disahkan oleh atasan atau manajer.
g. Ruang lingkup: Mendeskripsikan situasi dimana SOP dibuat
dan pembaca yang diharapkan.
4.3 Penulisan
Isi Standard Operating Procedure (SOP)
SOP
adalah instruksi yang harus dapat dipahami oleh semua orang yang menggunakannya
(Stup, 2001). Oleh karena itu, penulis harus selalu mencoba untuk menulis
prosedur sesederhana mungkin dan mampu mengomunikasikan isinya dengan baik. Di
bawah ini adalah langkah-langkah penulisan SOP yang efektif dan efisien, antara
lain:
a. Tulislah tiap langkah dengan kalimat pendek.
Kalimat yang panjang lebih sulit untuk dipahami dan
cenderung terdiri lebih dari satu langkah. Beberapa kalimat pendek biasanya
lebih mudah untuk dipahami. Contohnya penulisan SOP dalam kasus pembersihan
suatu mesin adalah sebagai berikut:
ü Kalimat Panjang:
Gunakan
sarung tangan untuk membersihkan debu dan bercak dari mesin atau keringkan
dengan lap jika mesin basah.
ü Kalimat Pendek:
Bersihkan
debu dan bercak dari mesin.
• Gunakan
sarung tangan untuk menghilangkan debu dan bercak.
• Gunakan
lap untuk mengeringkan mesin yang basah.
Kalimat pendek pada contoh di atas dibentuk dengan format
hirarki. Kedua contoh menyampaikan makna yang sama, akan tetapi pada contoh
kalimat panjang lebih sulit untuk dipahami. Pada contoh di atas menampilkan
satu langkah dengan dua cara untuk melakukan langkah tersebut.
b.
Tulislah langkah-langkah di SOP sebagai kalimat perintah.
Kalimat perintah pada instruksi kerja lebih mudah untuk
dipahami. Kalimat ini selalu dimulai dengan kata kerja. Sebagai berikut adalah
contoh SOP tentang penimbangan waste:
Tidak
jelas:
Berat
waste harus dicatat pada laporan penimbangan.
Jelas:
Catat
berat waste pada laporan penimbangan.
Pada
contoh di atas, manajer ingin mengetahui hasil penimbangan waste
sehingga dapat menentukan tindakan terhadap banyaknya waste. Pada contoh
yang jelas mengarahkan personil yang melakukan penimbangan untuk mencatat
informasi berat waste. Pada contoh yang tidak jelas dapat menimbulkan
berbagai makna: apakah penimbang itu yang harus mencatat informasi tersebut, atau
orang lain yang melakukannya?
c.
Komunikasikan dengan baik melalui beberapa kata sebisa mungkin.
Penulis prosedur
harus menggunakan kalimat langsung dan pendek, sehingga pembaca dapat lebih
cepat memahami dan mengingat langkah-langkah dalam prosedur. Contohnya
penulisan SOP dalam kasus pembersihan suatu tangki kimia adalah sebagai
berikut:
Bertele-tele:
Pastikan Anda membuang semua sisa bahan kimia lama dari
tangki sebelum menuangkan bahan kimia baru ke dalamnya.
Lugas:
Buang sisa bahan kimia lama sebelum menuangkan bahan kimia
baru. Dua kalimat pada contoh di atas memiliki makna yang sama, akan tetapi
kalimat yang lugas dapat langsung dipahami. The reward for clear and concise
writing is better understanding by readers.
d. Gunakan
akronim dan singkatan seminim mungkin.
Akronim dan singkatan digunakan jika dikenal secara umum,
bukan hanya untuk memperpendek tulisan. Sebagai contoh, kebanyakan orang
mengetahui arti dari singkatan “PPIC” lebih cepat daripada “Production
Planning & Inventory Control”. Pada kasus lain, kebanyakan orang
tidak mengerti akronim CVT, akan tetapi bagi orang-orang yang bergerak dalam
bidang pemrograman akan mengenalinya sebagai “convert”.
5.
Proses Pengembangan Standard
Operation Procedure (SOP)
Kebanyakan
orang berpikir bahwa SOP adalah secarik kertas yang berisi langkah-langkah
bagaimana menyelesaikan suatu pekerjaan (Stup, 2002). Pemikiran itu benar dalam
beberapa hal. Namun, supaya dapat memperoleh manfaat penuh dari pengelolaan
SOP, seseorang perlu memperhatikan proses pengembangan SOP. Proses pengembangan
SOP termasuk perencanaan hasil,pengembangan, implementasi, pengawasan, dan
umpan balik performansi yang mana merupakan elemen dari sumber daya manusia
yang efektif.
Proses
pengembangan SOP yang baik yaitu dengan melibatkan manajer, pekerja, dan
konsultan dalam suatu kerjasama. Ketika hal ini dilakukan dengan baik, hasilnya
adalah sebuah prosedur dimana semua orang merasa berkomitmen terhadapnya. Suatu
usaha untuk membuat SOP pada tingkat manajemen dan langsung menerapkan kepada
pekerja merupakan usaha pelatihan yang sia-sia. Penerapan SOP kepada Penerapan
SOP pada pekerja tanpa masukan dari mereka dapat mengarah ke penyesalan,
penolakan SOP, dan memicu usaha sabotase yang dapat menghancurkan tujuan
bersama. Cara yang benar untuk mendesain SOP adalah dengan manajemen partisipasi.
Manajemen partisipasi berarti memberi kesempatan bagi semua orang yang akan
terlibat dalam SOP untuk memberikan kontribusi dalam pengembangannya. Untuk
melakukan proses ini diperlukan kerja keras, namun hal ini sebanding dengan
usahanya, karena suatu tim terdiri dari beberapa orang yang lebih baik
performanya daripada seseorang individu. Kepemimpinan untuk pengembangan SOP
harus berasal dari manajer yang proses aktivitasnya akan distandarisasi.
Manajer tersebut berhak bekerja sama dengan seorang konsultan atau seorang
profesional. Pendekatan kepemimpinan tim ini bersifat efektif karena manajer
dan konsultan tersebut dapat saling mengisi kelebihan dan kekurangan mereka.
Pemimpin dari pengembangan SOP harus mewaspadai lima hambatan yang mempengaruhi
manajemen partisipasi, antara lain:
a.
Penolakan terhadap perubahan.
Bekerja sama untuk membuat prosedur adalah suatu perubahan
radikal bagi beberapa organisasi. Pemimpin harus memastikan bahwa semua orang
mengetahui apa yang sedang terjadi dan kenapa.
b.
Ketidakpercayaan pekerja terhadap motif manajemen.
Pekerja biasanya hanya bekerja dan tidak memberikan
kontribusi terhadap pengembangan SOP. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin
untuk menciptakan suasana yang menghargai dan menghormati kontribusi dari
pekerja. Untuk meyakinkan pekerja untuk memberikan masukan dan menjaga proses
berjalan dengan benar, mungkin perlu mendatangkan konsultan.
c.
Harapan yang kurang jelas.
Pekerja tidak yakin seberapa banyak kontribusi yang harus
diberikan dan apa yang benar. Manajer harus meyakinkan bahwa mereka tidak akan
mendapat masalah karena mengemukakan pemikiran mereka.
d.
Kurangnya kemampuan dalam berpartisipasi.
Manajer dan karyawan kadang mengalami kesusahan dalam hal
ini. Pemimpin harus menciptakan suatu kesempatan untuk masukan dengan tidak
bersifat mengancam sebisa mungkin. Sekali lagi, konsultan mungkin diperlukan
untuk mengatasi hal ini.
e.
Kurangnya komitmen dari manajemen atas.
Tanpa adanya komitmen dari manajemen atas untuk mendukung
partisipasi, tidak akan ada proses SOP yang sukses.
III.
KESIMPULAN
SOP merupakan suatu standar/ pedoman tertulis yang
dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai
tujuan organisasi.
Beberapa fungsi dan manfaat SOP, yaitu: SOP memastikan bahwa
perusahaan memiliki proses konstan yang memenuhi standar dan semua personil
mengenal proses tersebut, dengan adanya SOP, proses akan selalu ditinjau dan
diperbaharui berdasarkan dasar yang sudah ada, dan SOP dapat mengurangi
perbedaan dalam sistem, dimana perbedaan tersebut merupakan kendala dalam
efisiensi produksi dan pengontrolan kualitas.
Format Standard Operating Procedure (SOP) antara
lain: format sederhana, format hirarki, format grafis, dan format flowchart.
Lima langkah penulisan SOP, yaitu: pertama, identifikasi letak permasalahan
yang penting di area yang prosesnya akanditulis dalam SOP. Kedua, menggunakan
daftar untuk memprioritaskan area mana yang perlu diperhatikan terlebih dahulu.
Ketiga, fokus pada area yang diprioritaskan paling atas dalam daftar pada
langkah sebelumnya, identifikasi semua proses, fungsi atau operasi yang terjadi
di dalam tiap area. Keempat, mengelompokkan dan melakukan kombinasi atau
pembagian lebih jauh untuk semua proses dan fungsi yang penting dalam tiap
area. Lalu prioritaskan proses dan fungsi tersebut dalam pembuatan SOP.
Terakhir, identifikasi individu yang terbaik dalam memimpin pembuatan SOP dan
membentuk tim yang terdiri dari karyawan, manajer, konsultan, dan orang yang
memiliki keahlian dalam pembuatan SOP.
DAFTAR
PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)